Bagi
seorang siswa SMA jika ditanya ingin melanjutkan pendidikan dimana, pasti
jawabnya UNY atau UGM. Memang kedua Universitas tersebut adalah Universitas
favorit di Yogyakarta. Begitu juga dengan saya, saya juga bermimpi ingin mendaftar ke UNY. Tetapi saat saya tau jika
ada Universitas Negri yang lainnya di Yogyakarta ini, saya menjadi berfikiran
lain. Karena saya tidak ingin menjadi seorang pengajar maka saya urungkan niat
saya untuk mencoba masuk ke UNY seperti teman-teman yang lainnya. Yaaa…. pada
saat pendaftaran SNMPTN pilihan saya langsung tertuju pada Universitas Islam
Negri Sunan Kalijaga. Pada saat itu kami memiliki kesempatan untuk memilih 3
jurusan dari 2 Universitas Negri yang ada di Indonesia. Tetapi karna saya tidak
ingin menjadi seorang pengajar dan terlalu takut untuk bersaing dengan siswa
lain yang kemampuannya diatas saya, maka saya hanya memilih satu Universitas
dan itu adalah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Pada
saat itu saya masih bingung mau memilih jurusan apa, karena nama jurusannya
banyak yang menggunakan nama islam-islam dan saya kurang mengerti dengan maksud
nama-nama tersebut. Tetapi setelah berdiskusi dengan orang tua, pilihan saya
tertuju pada jurusan yang berada di fakultas Adab. Yaaa…. jurusan Ilmu Perpustakaan
adalah pilihan pertama saya. Alasan mengapa saya memilih jurusan itu karena
saat masih SD saya suka menulis cerpen, lalu pada saat SMP dan SMA suka membaca
novel, dan juga saya berfikir bahwa nanti jika menjadi seorang pustakawan saya
bisa membaca novel dengan puas. Selain Ilmu Perpustakaan, pilihan kedua saya
adalah jurusan Ilmu Komunikasi yang berada di fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora.
Setelah
pengumuman tiba, akhirnya saya dapat diterima di jurusan Ilmu Perpustakaan.
Banyak tetangga yang meremehkan karena saya memilih jurusan Ilmu Perpustakaan. Ahh
ngopo kuliah suwe-suwe nek mung dadi wong sek jogo buku, ra ono bedane karo sek
do jogo neng pinggir dalan kae. Ra sekolah we yo do iso nek mung jogo buku,”
begitulah komentar para tetangga saat melihat ibu saya. Kata-kata itu membuat
hati ibu saya terluka tetapi ibu saya hanya menjawabnya dengan senyuman.
Dahulu
memang pandangan orang tentang pekerjaan pustakawan itu hanyalah seseorang yang
duduk dalam sebuah ruangan yang penuh dengan tumpukan buku dengan kesan yang
menyeramkan. Tetapi seiring berjalannya waktu, kini perpustakaan menjadi tempat
yang nyaman untuk membaca buku dan bersantai juga bisa sebagai tempat hiburan
yang murah tetapi dapat menambah ilmu pengetahuan. Bahkan dengan adanya
kemajuan teknologi pada saat ini, membaca buku pun tak harus datang ke
perpustakaan. Dengan alat elektronik yang mereka miliki, kini mereka dapat
mengaksesnya dimana saja dan kapan saja. Karena pada saat ini sudah banyak buku
yang dibuat digital atau biasa disebut dengan E-Book. Mereka juga dapat berselancar melihat-lihat dan membaca koleksi bahan pustaka yang ada di perpustakaan seluruh dunia tanpa harus datang ke perpustakaan tersebut. Tetapi bukan berarti pada saat ini sudah ada alat elektronik yang memudahkan kita untuk membaca koleksi bahan pustaka di perpustakaan, kita menjadi malas datang ke perpustakaan. Membaca secara langsung di perpustakaan itu juga lebih menyenangkan, apalagi pada saat ini perpustakaan sudah menyediakan fasilitas-fasilitas yang bagus agar pemustaka tertarik untuk berkunjung dan menjadi merasa nyaman berada di dalam perpustakaan.
Setelah
saya masuk dan mulai belajar, saya mulai mengetahui banyak hal yang jauh dari
perkiraan sewaktu saya memutuskan untuk memilih jurusan Ilmu Perpustakaan ini
sebagai penyambung pendidikan saya setelah lulus SMA. Jurusan Ilmu Perpustakaan
yang saya pilih ini tidak hanya mengajarkan kita tentang segala hal yang
berhubungan dengan buku dan perpustakaan saja. Tetapi kita juga diajarkan
tentang Teknologi Informasi dan pengetahuan lainnya yang mendukung dalam
pengembangan perpustakaan pada zaman modern ini. Selain bisa memanfaatkannya di
perpustakaan, ilmu yang kita dapatkan juga bisa dimanfaatkan dalam bidang yang
lainnya. Seperti saat kita mempelajari klasifikasi, selain bisa digunakan untuk
menata buku ilmu itu juga bisa kita gunakan untuk menata barang-barang agar
tertata sesuai dengan jenisnya atau sesuai dengan apa yang kita inginkan agar
dapat ditemukan dengan mudah dan cepat. Bahkan jika kita besok ingin membuka
sebuah toko, kita bisa gunakan ilmu itu untuk menata dan memilah barang-barang
yang ingin kita jual agar pembeli dapat menemukannya dengan mudah dan cepat. Sebenarnya masih banyak lagi ilmu-ilmu yang dipelajari saat kita memilih jurusan Ilmu Perpustakaan ini yang bisa kita manfaatkan dalam bidang-bidang lainnya.
Banyak manfaat yang bisa kita dapatkan jika
memilih jurusan Ilmu Perpustakaan sebagai penyambung pendidikan untuk
kedepannya nanti. Perpustakaan bukan hanya sebuah gudang buku tetapi juga
sebagai tempat hiburan dan penambah ilmu. Jurusan Ilmu Perpustakaan kini tidak
dapat diremehkan lagi oleh masyarakat yang menganggap bahwa sebagai seorang pustakawan
itu tidak memerlukan sebuah pendidikan khusus. Jadikan perkataan orang itu sebagai
motivasi kita untuk maju. Yakin dan tetap berusahalah agar dapat membuktikan
kepada mereka bahwa pilihan kita itu adalah pilihan yang tepat.