Nisaa Blogger: April 2016

Di Keraton Yogyakarta selalu diadakan pertunjukan kesenian yang dilakukan setiap hari dan bertujuan untuk menarik perhatian wisatawan yang berkunjung, selain itu pagelaran ini juga dilakukan agar kesenian Jawa tidak punah karena tergerusnya kemajuan zaman. Setiap harinya pagelaran yang ditampilkan selalu berbeda-beda dan dengan tema yang berbeda-beda pula. Pada setiap hari Senin, Selasa, dan Kamis pada pukul 10.00 – 12.00 WIB diadakan Pagelaran Karawitan. Lalu untuk hari Rabu diadakan Pagelaran Wayang Golek yang dilakukan pada pukul 10.00 – 12.00 WIB. Untuk hari Jumat diadakan Pagelaran Seni Macapat pada pukul 10.00 – 11.30 WIB. Untuk hari Sabtu diadakan Pagelaran Wayang Kulit yang dilakukan pada pukul 10.00 – 13.00 WIB. Selanjutnya untuk yang terakhir adalah pada hari Minggu diadakan Pagelaran Tari Klasik yang dilakukan pada pukul 10.00 – 12.00 WIB. Untuk menikmati Pagelaran ini para wisatawan tidak dipungut biaya sepeserpun, hanya membayar tiket masuk Keraton sebesar Rp 5.000 untuk wisatawan lokal dan Rp 15.000 untuk wisatawan mancanegara. Disini saya akan mengulas sedikit tentang Pagelaran Tari Klasik yang diadakan pada hari Minggu.

Di Bangsal Sri Manganti Keraton Yogyakarta pada hari Minggu (03/04/16) mengadakan pertunjukan 4 tarian klasik yang ditampilkan oleh organisasi Kedhowardoyo Keraton. Acara ini dilakukan pada setiap hari Minggu dan setiap minggunya juga menampilkan tarian yang berbeda-beda dari berbagai organisasi yang bergabung dalam pagelaran Tari Klasik Keraton. Tarian Klasik Keraton ini bertujuan untuk melestarikan kebudayaan Jawa melalui tarian. Acara ini dimulai pada pukul 10.00 WIB yang dimulai dengan Karawitan dan ditampilkan oleh 7 orang pesinden serta diiringi alunan suara gamelan. Selanjutnya setelah menunggu sekitar setengah jam, salah satu pesinden memberitahu bahwa akan ada sebuah tarian dan beliau membacakan cerita dari tarian tersebut dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Tarian yang ditampilkan pada hari minggu kemarin adalah tarian Golek Asworodono, Cerita Panji, Cerita Menak, dan Ramayana. Inilah sedikit cerita dari tarian-tarian tersebut yang sumbernya saya dapatkan dari Bapak Tri Nardono atau nama keratonnya adalah K.R.T Wijoyopuro

1. Golek Asmorodono

Tarian yang pertama adalah Golek Asmorodono yang menceritakan tentang seorang gadis yang menginjak masa remaja yang sedang menikmati indahnya cinta sehingga ia gemar berhias diri dan berharap ada seorang pangeran tampan datang untuk menyatakan cinta. Tarian ini dibawakan oleh 3 orang gadis.

2. Cerita Panji

Tarian yang kedua dipetik dari cerita panji yang menceritakan tentang Prabu Klana Swadana yang sedang dirundung asmara terhadap Dewi Sekartaji tetapi ia hanya bisa membayangkan saja seolah-olah Dewi Sekartaji ada didekatnya. Tarian ini dilakukan oleh seorang pria yang memakai topeng berwarna merah tua. Tarian ini dibawakan oleh Lantip Kusworondoyo.

3. Cerita Menak

Tarian yang ketiga dipetik dari cerita menak yang menggambarkan antara Dewi Kelasworo berperang dengan Dewi Sudarawerti. Dewi Kelasworo dengan kekuatan ilmunya menculik Wong Agung Jayengrana suami dari Dewi Sudarawerti. Saat mereka bertemu maka terjadilah pertarungan antara Dewi Kelasworo dengan Dewi Sudarawerti untuk memperebutkannya. Tarian ini terinspirasi dari wayang golek menak yang tariannya di dominasi gerakan patah-patah seperti gerakan wayang golek.

4. Ramayana

Tarian yang terakhir adalah tarian Ramayana yang menceritakan tentang Senggono atau Hanoman sebagai utusan dari Prabu Rama yang masuk ke taman suko dan merusak taman. Hanoman ketahuan oleh Yasudewo dan terjadilah peperangan antar mereka.

Disini saya akan menampilakn foto dan video dokumentasi Tarian-tarian Klasik yang dilakukan kemarin hari Minggu. Biar tahu gimana tarian-tariannya, simak video amatirnya jangan sampai terlewatkan. Maaf kalau hasilnya kurang bagus dan terlihat amatiran. Maklum Hp-nya dibawah standar ^_^. Fokus saja pada suara gamelan dan penarinya yaaa, abaikan suara-suara gak jelas yang ikut kerekam yaa…!!! Okeee… @_@

Dokumentasi

Foto dan Video saat masih Karawitan