Terkadang kita menjadi
terlalu naif jika sudah berbicara soal cinta. Kita beraggapan bahwa cinta itu
sesuatu yang indah, sesuatu yang menyenangkan, sesuatu yang bikin kita semangat
untuk menjalani hidup. Tapi pada kenyataannya tidak semua cinta seperti itu,
hanya saja kita yang terkadang tidak mau menerima kenyataan bahwa cinta itu
pahit, cinta itu sakit, bahkan cinta itu kejam.
Bagaimana tidak.? Jika
kita harus selalu mengorbankan perasaan demi mempertahankan sebuah hubungan.
Kita selalu berkata ‘karena aku tidak ingin kehilangan dirinya’. Itu
salah….kita bukan takut akan kehilangan dirinya, tapi kita takut akan kehilangan
kenangan bersamanya.
Kita harus menjadi
manusia tanpa nyawa yang hanya bisa melihat bahwa wujud cinta itu hanyalah
bayang semu yang sebenarnya tidak bisa kita lihat dan bisa berubah
sewaktu-waktu. Bahkan karena cinta kita buta akan cinta lain yang hadir dalam
hidup kita. Kita seolah menjadi buta karena dasar kata kesetiaan. Tapi apakah
pantas jika kekejaman cinta dan kebengisannya itu mendapatkan kata kesetiaan yang tulus. Yaaaa
itulah pengorbanan yang menyakitkan. Kita harus melawan cinta yang lain demi
bertahan dengan cinta yang kita sendiri tidak tahu sebenarnya cinta itu untuk
kita atau untuk yang lainnya. Bahkan kebahagiaan yang cinta berikan walau hanya
sedetik saja, kita merasakan bahwa itu kebahagiaan yang luar biasa. Seolah-olah
cinta itu untuk kita tapi ternyata itu semu, itu hanya bertahan sementara.
Bagaimana dengan kelanjutan esok harinya….?? Hanya cinta yang bisa menjawab, karena
cinta pandai untuk membawa suka maupun
duka yang diberikan kepada seseorang. Hanya hati yang tahu, hanya hati yang
dapat merasakan, hanya hati yang dapat menumbuhkan semuanya, dan hanya hati pula
yang dapat memusnahkan itu cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar